بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَيْلٌۭ لِّكُلِّ هُمَزَةٍۢ لُّمَزَةٍ
Wai lul-li kulli hu mazatil-lumaza
Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,
ٱلَّذِى جَمَعَ مَالًۭا وَعَدَّدَهُۥ
Al-lazi jama'a maalaw wa'addadah
yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,
يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ
Yahsabu anna maalahu akhladah
dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,
كَلَّا ۖ لَيُنۢبَذَنَّ فِى ٱلْحُطَمَةِ
Kalla layum ba zanna fil hutamah
sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْحُطَمَةُ
Wa maa adraaka mal-hutamah
Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?
نَارُ ٱللَّهِ ٱلْمُوقَدَةُ
Narul laahil-mooqada
(yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
ٱلَّتِى تَطَّلِعُ عَلَى ٱلْأَفْـِٔدَةِ
Al latee tat tali'u 'alalafidah
yang (membakar) sampai ke hati.
إِنَّهَا عَلَيْهِم مُّؤْصَدَةٌۭ
Innaha 'alaihim moosada
Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,
فِى عَمَدٍۢ مُّمَدَّدَةٍۭ
Fee 'amadim-mu mad dadah
(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.