Sesungguhnya orang-orang yang tidak percaya kepada hari akhirat, Kami jadikan perbuatan-perbuatan buruk mereka kelihatan baik kepada mereka; oleh itu, tinggalah mereka meraba-raba dalam kesesatan.
Iz qaala Moosaa li ahliheee inneee aanastu naaran saaateekum minhaa bikhabarin aw aateekum bishihaabin qabasil la'allakum tastaloon
(Ingatkanlah peristiwa) ketika Nabi Musa berkata kepada isterinya: "Sesungguhnya aku ada melihat api; aku akan bawakan berita dari situ kepada kamu, atau aku akan bawakan colok api daripadanya, supaya kamu dapat memanaskan diri.
Falammaa jaaa'ahaa noodiya am boorika man finnnnaari wa man hawlahaa wa Subhaanal laahi Rabbil 'aalameen
Maka apabila ia sampai ke tempat api itu, (kedengaran) ia diseru: "Berkat yang melimpah-limpah kepada orang yang berada dekat api ini dan sesiapa yang ada (di daerah) sekelilingnya; dan Maha Sucilah Allah Tuhan sekalian alam.
Wa alqi 'asaak; falammmaa ra aahaa tahtazzu ka annahaa jaaannunw wallaa mudbiranw wa lam yu'aqqib; yaa Moosaa laa takhaf innee laa yakhaafu ladaiyal mursaloon
Dan (sekarang) campakkanlah tongkatmu. Maka apabila ia melihat tongkatnya itu (menjadi seekor ular besar) bergerak cepat tangkas, seolah-olah seekor ular kecil, berpalinglah dia melarikan diri dan tidak menoleh lagi. (Lalu ia diseru): " Wahai Musa, janganlah takut, sesungguhnya Rasul-rasul itu semasa mengadapku (menerima wahyu), tidak sepatutnya merasa takut,
Illaa man zalama summa baddala husnam ba'da sooo'in fa innee Ghafoorur Raheem
"Tetapi sesiapa yang berbuat salah, kemudian ia mengubahnya dengan melakukan kebaikan sesudah berbuat salah, maka sesungguhnya Aku Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
Wa adkhil yadaka fee jaibika takhruj baidaaa'a min ghairisooo'in feetis'i Aayaatin ilaa Fir'awna wa qawmih; innahum kaanoo qawman faasiqeen
"Dan masukkanlah tanganmu melalui belahan dada bajumu, nescaya keluarlah ia putih bersinar-sinar dengan tidak ada cacat (ini ialah) di antara sembilan mukjizat (yang membuktikan kebenaranmu), untuk dibawa kepada Firaun dan kaumnya; sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik - derhaka.
Maka ketika keterangan-keterangan mukjizat Kami sampai kepada Firan dan kaumnya dengan jelas nyata, berkatalah mereka: " ini adalah sihir yang terang nyata!"
Dan mereka mengingkarinya secara zalim dan sombong angkuh sedang hati mereka meyakini kebenarannya. Oleh itu, lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang yang melakukan kerosakan.
Wa laqad aatainaa Daawooda wa sulaimaana 'ilmaa; wa qaalal hamdu lil laahil lazee faddalanaa 'alaa kaseerim min 'ibaadihil mu'mineen
Dan sesungguhnya kami telah mengurniakan ilmu pengetahuan kepada Nabi Daud dan Nabi Sulaiman; dan mereka berdua bersyukur dengan berkata: "Segala puji tertentu bagi Allah yang dengan limpah kurniaNya memberi kami kelebihan mengatasi kebanyakan hamba-hambaNya yang beriman".
Wa warisa Sulaimaanu Daawooda wa qaala yaaa aiyuhan naasu 'ullimnaa mantiqat tairi wa ooteenaa min kulli shai'in inna haazaa lahuwal fadlul mubeen
Dan Nabi Sulaiman mewarisi (pangkat kenabian dan kerajaan) Nabi Daud; dan (setelah itu) Nabi Sulaiman berkata: "Wahai umat manusia, kami telah diajar mengerti bahasa pertuturan burung, dan kami telah diberikan serba sedikit dari tiap-tiap sesuatu (yang diperlukan); sesungguhnya yang demikian ini adalah limpah kurnia (dari Allah) yang jelas nyata".
Dan dihimpunkan bagi Nabi Sulaiman bala tenteranya, dari jin dan manusia serta burung; lalu mereka dijaga serta diatur keadaan dan perjalanan masing-masing.
(Maralah angkatan itu) hingga apabila mereka sampai ke "Waadin-Naml", berkatalah seekor semut: "Wahai sekalian semut, masuklah ke sarang kamu masing-masing, jangan Sulaiman dan tenteranya memijak serta membinasakan kamu, sedang mereka tidak menyedari".
Fatabassama daahikam min qawlihaa wa qaala Rabbi awzi'nee an ashkura ni'mata kal lateee an'amta 'alaiya wa 'alaa waalidaiya wa an a'mala saalihan tardaahu wa adkhilnee birahmatika fee 'ibaadikas saaliheen
Maka tersenyumlah Nabi Sulaiman mendengar kata-kata semut itu, dan berdoa dengan berkata:" Wahai Tuhanku, ilhamkanlah daku supaya tetap bersyukur akan nikmatMu yang Engkau kurniakan kepadaku dan kepada ibu bapaku, dan supaya aku tetap mengerjakan amal soleh yang Engkau redai; dan masukkanlah daku - dengan limpah rahmatMu - dalam kumpulan hamba-hambaMu yang soleh".
Wa tafaqqadat taira faqaala maa liya laaa aral hud hud
Dan (setelah itu) Nabi Sulaiman memeriksa kumpulan burung (yang turut serta dalam tenteranya) lalu berkata: "Mengapa aku tidak melihat burung belatuk? Adakah ia dari mereka yang tidak hadir?
La-u'azzibanahoo 'azaaban shadeedan aw la azbahannahoo aw layaatiyannee bisultaanim mubeen
"Demi sesungguhnya! Aku akan menyeksanya dengan seksa yang seberat-beratnya, atau aku akan menyembelihnya, kecuali ia membawa kepadaku alasan yang terang nyata (yang membuktikan sebab-sebab ia tidak hadir)".
Famakasa ghaira ba'eedin faqaala ahattu bimaa lam tuhit bihee wa ji'tuka min Sabaim binaba iny-yaqeen
[Härfågeln] blev inte [borta] länge och [när den återkom] sade den: "Jag har fått veta något som du inte vet: jag har med mig säkra underrättelser till dig från sabéernas land.
Innee wajattum ra atan tamlikuhum wa ootiyat min kulli shai'inw wa lahaa 'arshun 'azeem
"Sesungguhnya aku dapati seorang perempuan memerintah mereka dan ia telah diberikan kepadanya (serba sedikit) dari tiap-tiap sesuatu (yang diperlukan) dan ia pula mempunyai singgahsana yang besar.
Wajattuhaa wa qawmahaa yasjudoona lishshamsi min doonil laahi wa zaiyana lahumush Shaitaanu a'maalahum fasaddahum 'anis sabeeli fahum laa yahtadoon
"Aku dapati raja perempuan itu dan kaumnya sujud kepada matahari dengan meninggalkan ibadat menyembah Allah, dan Syaitan pula memperelokkan pada pandangan mereka perbuatan (syirik) mereka, lalu menghalangi mereka dari jalan (yang benar); oleh itu mereka tidak beroleh petunjuk, -
Allaa yasjudoo lillaahil lazee yukhrijul khab'a fis samaawaati wal ardi wa ya'lamu maa tukhfoona wa maa tu'linoon
"(Mereka dihalangi oleh Syaitan) supaya mereka tidak sujud menyembah Allah yang mengeluarkan benda yang tersembunyi di langit dan di bumi, dan yang mengetahui apa yang kamu rahsiakan serta apa yang kamu zahirkan.
Nabi Sulaiman berkata: Kami akan fikirkan dengan sehalus-halusnya, adakah benar apa yang engkau katakan itu, ataupun engkau dari golongan yang berdusta.