Amharic - ሳዲቅ & ሳኒ ሐቢብ Arabic - تفسير المیسر Azərbaycanca - Alikhan Musayev Bengali - জহুরুল হক Bosnian - Besim Korkut Deutsch - Abu Rida Muhammad ibn Ahmad Deutsch - Bubenheim & Elyas Deutsch - Adel Theodor Khoury English - Sayyid Abul Ala Maududi English - Saheeh International English - Mohammad Habib Shakir English - Abdullah Yusuf Ali Español - Muhammad Isa García Farsi - آیتی Français - Muhammad Hamidullah Indonesian - Kementerian Agama Italiano - Hamza Roberto Piccardo Japanese - 日本語翻訳 Korean - 한국어 번역 Kurdish - تهفسیری ئاسان Malay - Basmeih Русский - Эльмир Кулиев Русский - Аль-Мунтахаб Svenska - Bernström Tajik - Оятӣ Türkçe - Abdulbakî Gölpınarlı Türkçe - Yasar Nuri Öztürk Tatarça - Ногмани тәфсире Українська - Михайло Якубович Urdu - جالندہری Ozbek - Мухаммад Содик Chinese - 穆罕默德马健
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَٱلنَّجْمِ إِذَا هَوَىٰ
Wannajmi izaa hawaa
Demi bintang ketika terbenam.
مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ
Maa dalla saahibukum wa maa ghawaa
kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.
وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلْهَوَىٰٓ
Wa maa yyantiqu 'anilhawaaa
dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.
إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْىٌۭ يُوحَىٰ
In huwa illaa Wahyuny yoohaa
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
عَلَّمَهُۥ شَدِيدُ ٱلْقُوَىٰ
'Allamahoo shadeedul quwaa
yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.
ذُو مِرَّةٍۢ فَٱسْتَوَىٰ
Zoo mirratin fastawaa
yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli.
وَهُوَ بِٱلْأُفُقِ ٱلْأَعْلَىٰ
Wa huwa bil ufuqil a'laa
sedang dia berada di ufuk yang tinggi.
ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّىٰ
Summa danaa fatadalla
Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi.
فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَىٰ
Fakaana qaaba qawsaini aw adnaa
maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi).
فَأَوْحَىٰٓ إِلَىٰ عَبْدِهِۦ مَآ أَوْحَىٰ
Fa awhaaa ilaa 'abdihee maaa awhaa
Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan.
مَا كَذَبَ ٱلْفُؤَادُ مَا رَأَىٰٓ
Maa kazabal fu'aadu maa ra aa
Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.
أَفَتُمَٰرُونَهُۥ عَلَىٰ مَا يَرَىٰ
Afatumaaroonahoo 'alaa maayaraa
Maka apakah kaum (musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya?
وَلَقَدْ رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ
Wa laqad ra aahu nazlatan ukhraa
Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,
عِندَ سِدْرَةِ ٱلْمُنتَهَىٰ
'Inda sidratil muntaha
(yaitu) di Sidratil Muntaha.
عِندَهَا جَنَّةُ ٱلْمَأْوَىٰٓ
'Indahaa jannatul maawaa
Di dekatnya ada surga tempat tinggal,
إِذْ يَغْشَى ٱلسِّدْرَةَ مَا يَغْشَىٰ
Iz yaghshas sidrata maa yaghshaa
(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.
مَا زَاغَ ٱلْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ
Maa zaaghal basaru wa maa taghaa
Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.
لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ ءَايَٰتِ رَبِّهِ ٱلْكُبْرَىٰٓ
Laqad ra aa min aayaati Rabbihil kubraaa
Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.
أَفَرَءَيْتُمُ ٱللَّٰتَ وَٱلْعُزَّىٰ
Afara'aytumul laata wal 'uzzaa
Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap al Lata dan al Uzza,
وَمَنَوٰةَ ٱلثَّالِثَةَ ٱلْأُخْرَىٰٓ
Wa manaatas saalisatal ukhraa
dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)?
أَلَكُمُ ٱلذَّكَرُ وَلَهُ ٱلْأُنثَىٰ
A-lakumuz zakaru wa lahul unsaa
Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan?
تِلْكَ إِذًۭا قِسْمَةٌۭ ضِيزَىٰٓ
Tilka izan qismatun deezaa
Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil.
إِنْ هِىَ إِلَّآ أَسْمَآءٌۭ سَمَّيْتُمُوهَآ أَنتُمْ وَءَابَآؤُكُم مَّآ أَنزَلَ ٱللَّهُ بِهَا مِن سُلْطَٰنٍ ۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ وَمَا تَهْوَى ٱلْأَنفُسُ ۖ وَلَقَدْ جَآءَهُم مِّن رَّبِّهِمُ ٱلْهُدَىٰٓ
In hiya illaaa asmaaa'un sammaitumoohaaa antum wa aabaaa'ukum maaa anzalal laahu bihaa min sultaan; inyyattabi'oona illaz zanna wa maa tahwal anfusu wa laqad jaaa'ahum mir Rabbihimul hudaa
Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka.
أَمْ لِلْإِنسَٰنِ مَا تَمَنَّىٰ
Am lil insaani maa taman naa
Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya?
فَلِلَّهِ ٱلْءَاخِرَةُ وَٱلْأُولَىٰ
Falillaahil aakhiratu wal oolaa
(Tidak), maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia.
۞ وَكَم مِّن مَّلَكٍۢ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ لَا تُغْنِى شَفَٰعَتُهُمْ شَيْـًٔا إِلَّا مِنۢ بَعْدِ أَن يَأْذَنَ ٱللَّهُ لِمَن يَشَآءُ وَيَرْضَىٰٓ
Wa kam mim malakin fissamaawaati laa tughnee shafaa'atuhum shai'an illaa mim ba'di anyyaazanal laahu limany yashaaa'u wa yardaa
Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafa'at mereka sedikitpun tidak berguna, kecuali sesudah Allah mengijinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya).
إِنَّ ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِٱلْءَاخِرَةِ لَيُسَمُّونَ ٱلْمَلَٰٓئِكَةَ تَسْمِيَةَ ٱلْأُنثَىٰ
innal lazeena laa yu'minoona bil aakhirati la yusammoonal malaaa'ikata tasmiyatal unsaa
Sesungguhnya orang-orang yang tiada beriman kepada kehidupan akhirat, mereka benar-benar menamakan malaikat itu dengan nama perempuan.
وَمَا لَهُم بِهِۦ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ ۖ وَإِنَّ ٱلظَّنَّ لَا يُغْنِى مِنَ ٱلْحَقِّ شَيْـًۭٔا
Wa maa lahum bihee min 'ilmin iny yattabi'oona illaz zanna wa innaz zanna laa yughnee minal haqqi shai'aa
Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuanpun tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan sedang sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran.
فَأَعْرِضْ عَن مَّن تَوَلَّىٰ عَن ذِكْرِنَا وَلَمْ يُرِدْ إِلَّا ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا
Fa a'rid 'am man tawallaa 'an zikrinaa wa lam yurid illal hayaatad dunyaa
Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan tidak mengingini kecuali kehidupan duniawi.
ذَٰلِكَ مَبْلَغُهُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ ٱهْتَدَىٰ
Zalika mablaghuhum minal 'ilm; inna rabbaka huwa a'lamu biman dalla 'an sabee lihee wa huwa a'lamu bimanih tadaa
Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pulalah yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.