Afamanw wa'adnaahu wa'dan hasanan fahuwa laaqeehi kamam matta'naahu mataa'al hayaatid dunyaa summa huwa Yawmal Qiyaamati minal muhdareen
(Jika sudah diketahui yang demikian) maka adakah orang yang Kami janjikan kepadanya janji yang baik (balasan Syurga) lalu ia mendapatnya, sama seperti orang yang kami kurniakan menikmati kesenangan hidup di dunia kemudian ia pada hari kiamat termasuk dalam golongan yang dibawa (untuk menerima azab neraka)?
Wa Yawma yunaadeehim fa-yaqoolu aina shurakaaa 'iyal lazeena kuntum taz'umoon
Dan pada hari (kiamat itu) Allah menyeru mereka lalu bertanya:" Mana dia sekutu-sekutuKu, yang kamu anggap mereka (menjadi tuhan dan dapat memberikan pertolongan)?"
Mereka yang berhak menerima hukuman (azab neraka) berkata: "Wahai Tuhan kami, inilah mereka yang kami menyebabkan kesesatannya, kami menyebabkan mereka sesat (dengan pilihan mereka sendiri) sebagaimana kami telah sesat (dengan pilihan kami sendiri); (dengan ini) kami mengakui kepadaMu bahawa kami berlepas diri (dari kekufuran mereka). Bukanlah Kami yang mereka puja dan taati, (bahkan mereka hanya memuja dan mentaati hawa nafsu mereka sendiri)".
Wa qeelad 'oo shurakaaa'akum fada'awhum falam yastajeeboo lahum wa ra awul 'azaab; law annahum kaanoo yahtadoon
Dan dikatakan (kepada mereka): Panggilah makhluk-makhluk dan benda-benda yang kamu jadikan sekutu Allah (untuk menolong kamu)". lalu mereka memanggilnya, tetapi makhluk-makhluk dan benda-benda itu tidak menyahut panggilan mereka; dan mereka tetap melihat azab (dengan merasa sesal) serta bercita-cita kalaulah mereka di dunia dahulu menurut petunjuk.
Maka gelaplah kepada mereka, pada hari itu, segala khabar berita dan peristiwa (yang telah lalu), serta menjadilah mereka tidak dapat hendak bertanya-tanyaan sesama sendiri.
Fa ammaa man taaba wa aamana wa 'amila saalihan fa'asaaa ai yakoona minal mufliheen
(Demikianlah akibat orang-orang derhaka), adapun orang yang bertaubat dan beriman serta beramal soleh, maka semoga akan menjadilah ia dari orang-orang yang berjaya.
Wa Rabbuka yakhuluqu maa yashaaa'u wa yakhtaar; maa kaana lahumul khiyarah; Subhannal laahi wa Ta'aalaa 'ammmaa yushrikoon
Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dirancangkan berlakunya, dan Dia lah juga yang memilih (satu-satu dari makhlukNya untuk sesuatu tugas atau keutamaan dan kemuliaan); tidaklah layak dan tidaklah berhak bagi sesiapapun memilih (selain dari pilihan Allah). Maha Suci Allah dan Maha Tinggilah keadaanNya dari apa yang mereka sekutukan denganNya.
Wa Huwal laahu laaa ilaaha illaa Huwa lahul hamdu fil oolaa wal Aakhirati wa lahul hukmu wa ilaihi turja'oon
Dan Dia lah Allah tiada Tuhan melainkan Dia. Segala puji tertentu bagiNya, di dunia dan di akhirat; dan hanyalah Dia yang berkuasa menghukum, serta kepadaNyalah kamu semua dikembalikan.
Qul ara'aitum in ja'alal laahu 'alaikumul laila sarmadan ilaa Yawmil Qiyaamati man ilaahun ghairul laahi yaa teekum bidiyaaa'in afalaa tasma'oon
Katakanlah: "Bagaimana fikiran kamu jika Allah menjadikan malam kepada kamu tetap selama-lamanya hingga ke hari kiamat; tuhan yang manakah yang lain dari Allah, yang dapat membawakan cahaya yang menerangi kepada kamu? Maka mengapa kamu tidak mahu mendengar (secara memahami dan menerima kebenaran)?"
katakanlah lagi: Bagaimana fikiran kamu jika Allah menjadikan siang kepada kamu tetap selama-lamanya hingga ke hari kiamat; tuhan yang manakah yang lain dari Allah, yang dapat membawakan malam kepada kamu untuk kamu berehat padanya? Maka mengapa kamu tidak mahu melihat (dalil-dalil dan bukti keesaan dan kekuasaan Allah)?"
Wa mir rahmatihee ja'ala lakumul laila wannahaara litaskunoo feehi wa litabtaghoo min fadlihee wa la'allakum tashkuroon
Dan di antara rahmat pemberianNya, Ia menjadikan untuk kamu malam dan siang (silih berganti supaya kamu berehat padanya dan supaya kamu berusaha mencari rezeki dari limpah kurniaNya, dan juga supaya kamu bersyukur.
Wa Yawma yunaadeehim fa yaqoolu aina shurakaaa'iyal lazeena kuntum tazz'umoon
Dan (ingatlah) pada hari (kiamat), Allah akan menyeru mereka lalu bertanya: "Mana dia sekutu-sekutuKu yang kamu sifatkan mereka (menjadi tuhan dan dapat memberikan pertolongan)?"
Wa naza'naa min kulli ummatin shaheedan faqulnaa haatoo burhaanakum fa'alimooo annal haqqa lillaahi wa dalla 'anhum maa kaanoo yaftaroon
Dan (pada hari itu) Kami keluarkan dari tiap-tiap umat seorang saksi, lalu Kami katakan (kepada golongan yang kafir): "Bawalah keterangan dan bukti kebenaran kamu". Maka (pada saat itu) ketahuilah mereka bahawa kebenaran (hak ketuhanan) itu tertentu bagi Allah, dan (dengan itu), hilang lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan secara dusta dahulu.
Sesungguhnya Qarun adalah ia dari kaum Nabi Musa, kemudian ia berlaku sombong dan zalim terhadap mereka; dan Kami telah mengurniakannya dari berbagai jenis kekayaan yang anak-anak kuncinya menjadi beban yang sungguh berat untuk dipikul oleh sebilangan orang yang kuat sasa. (Ia berlaku sombong) ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah engkau bermegah-megah (dengan kekayaanmu), sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang bermegah-megah. (seperti lagakmu itu).
Wabtaghi feemaaa aataakal laahud Daaral Aakhirata wa laa tansa naseebaka minad dunyaa wa ahsin kamaaa ahsanal laahu ilaika wa laa tabghil fasaada fil ardi innal laaha laa yuhibbul mufsideen
"Dan tuntutlah dengan harta kekayaan yang telah dikurniakan Allah kepadamu akan pahala dan kebahagiaan hari akhirat dan janganlah engkau melupakan bahagianmu (keperluan dan bekalanmu) dari dunia; dan berbuat baiklah (kepada hamba-hamba Allah) sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu (dengan pemberian nikmatNya yang melimpah-limpah); dan janganlah engkau melakukan kerosakan di muka bumi; sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang berbuat kerosakan ".
Qaala innamaaa ootee tuhoo 'alaa 'ilmin 'indeee; awalam ya'lam annal laaha qad ahlaka min qablihee minal qurooni man huwa ashaddu minhu quwwatanw wa aksaru jam'aa; wa laa yus'alu 'an zunoobihimul mujrimoon
Qarun menjawab (dengan sombongnya): "Aku diberikan harta kekayaan ini hanyalah disebabkan pengetahuan dan kepandaian yang ada padaku". (Kalaulah Qarun bijak pandai) tidakkah ia mengetahui dan pandai memahami, bahawa Allah telah membinasakan sebelumnya, dari umat-umat yang telah lalu, orang-orang yang lebih kuat daripadanya dan lebih banyak mengumpulkan harta kekayaan ? Dan (ingatlah) orang-orang yang berdosa (apabila mereka diseksa) tidak lagi ditanya tentang dosa-dosa mereka, (kerana Allah sedia mengetahuinya).
Kemudian Qarun keluar kepada kaumnya dengan memakai perhiasannya. (Pada saat itu) berkatalah orang-orang yang semata-mata inginkan kesenangan kehidupan dunia: "Alangkah baiknya kalau kita ada kekayaan seperti yang didapati oleh Qarun! Sesungguhnya dia adalah seorang yang bernasib baik".
Wa qaalal lazeena ootul 'ilma wailakum sawaabul laahi khairul liman aamana wa 'amila saalihaa; wa laa yulaq qaahaaa illas saabiroon
Dan berkata pula orang-orang yang diberi ilmu (di antara mereka): "Janganlah kamu berkata demikian, pahala dari Allah lebih baik bagi orang yang beriman dan beramal soleh; dan tidak akan dapat menerima (pahala yang demikian) itu melainkan orang-orang yang sabar".
Fakhasafnaa bihee wa bidaarihil arda famaa kaana laho min fi'atiny yansuroo nahoo min doonil laahi wa maa kaana minal muntasireen
Lalu Kami timbuskan dia bersama-sama dengan rumahnya di dalam tanah, maka tidaklah ia mendapat sebarang golongan yang boleh menolongnya dari azab Allah" dan ia pula tidak dapat menolong dirinya sendiri.
Wa asbahal lazeena tamannaw makaanahoo bil amsi yaqooloona waika annal laaha yabsutur rizqa limany ya shaaa'u min 'ibaadihee wa yaqdiru law laaa am mannal laahu 'alainaa lakhasafa binaa waika annahoo laa yuflihul kaafiroon
Dan orang-orang yang pada masa dahulu bercita-cita mendapat kekayaan seperti Qarun - mulai sedar sambil berkata: "Wah! Sesungguhnya Allah memewahkan rezeki bagi sesiapa yang dikehendakiNya dari hamba-hambaNya, dan Dia lah juga yang menyempitkannya kalau tidak kerana Allah memberi pertolongan kepada kita tentulah kita akan dibinasakan dengan tertimbus di dalam tanah (seperti Qarun). Aduhai! Sesungguhnya orang-orang yang kufurkan nikmat Allah itu tidak akan berjaya!"
Negeri akhirat (yang telah diterangkan nikmat-nikmatnya) itu, Kami sediakan bagi orang-orang yang tidak bertujuan hendak mendapat pengaruh atau kelebihan di muka bumi dan tidak ingat hendak melakukan kerosakan; dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa.
Man jaaa'a bilhasanati falahoo khairum minhaa wa man jaaa'a bissaiyi'ati falaa yujzal lazeena 'amilus saiyiaati illaa maa kaanoo ya'maloon
Sesiapa yang datang membawa amal baik (pada hari akhirat) maka baginya balasan yang lebih baik daripadanya; dan sesiapa yang datang membawa amal jahat, maka mereka yang melakukan kejahatan tidak di balas melainkan dengan apa yang mereka kerjakan.
Innal azee farada 'alaikal Qur-aana laraaadduka ilaa ma'aad; qur Rabbeee a'lamu man jjaaa'a bil hudaa wa man huwa fee dalaalim mubeen
Sesungguhnya Allah yang mewajibkan kepadamu (beramal dan menyampaikan) Al-Quran (wahai Muhammad) sudah tentu akan menyampaikan engkau lagi kepada apa yang engkau ingini dan cintai. Katakanlah (kepada kaum yang menentangmu): "Tuhanku amat mengetahui akan sesiapa yang membawa hidayah petunjuk dan sesiapa pula yang berada dalam kesesatan yang nyata ".
Wa maa kunta tarjooo ai yulqaaa ilaikal Kitaabu illaa rahmatam mir Rabbika falaa takoonanna zaheeral lilkaafireen
Dan engkau (wahai Muhammad) tidak pernah berharap supaya Kitab Al-Qufsran ini diturunkan kepadamu, (tetapi ia diturunkan kepadamu) hanyalah sebagai rahmat dari Tuhanmu, oleh itu janganlah engkau menjadi orang-orang kafir.
Wa laa yasuddunnaka 'an Aayaatil laahi ba'da iz unzilat ilaika wad'u ilaa Rabbika wa laa takonanna minal mushrikeen
Dan janganlah mereka (yang ingkar) dapat menghalangmu (daripada menyampaikan dan beramal dengan) ayat-ayat Allah sesudah ia diturunkan kepadamu; dan serulah manusia kepada (ugama) Tuhanmu; dan janganlah engkau menjadi dari golongan yang menyertai orang-orang musyrik.
Dan janganlah engkau menyembah tuhan yang lain bersama-sama Allah. Tiada Tuhan melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu akan binasa melainkan Zat Allah. BagiNyalah kuasa memutuskan segala hukum, dan kepadaNyalah kamu semua dikembalikan (untuk dihitung amal masing-masing dan menerima balasan).