Amharic - ሳዲቅ & ሳኒ ሐቢብ Arabic - تفسير المیسر Azərbaycanca - Alikhan Musayev Bengali - জহুরুল হক Bosnian - Besim Korkut Deutsch - Abu Rida Muhammad ibn Ahmad Deutsch - Bubenheim & Elyas Deutsch - Adel Theodor Khoury English - Sayyid Abul Ala Maududi English - Saheeh International English - Mohammad Habib Shakir English - Abdullah Yusuf Ali Español - Muhammad Isa García Farsi - آیتی Français - Muhammad Hamidullah Indonesian - Kementerian Agama Italiano - Hamza Roberto Piccardo Japanese - 日本語翻訳 Korean - 한국어 번역 Kurdish - تهفسیری ئاسان Malay - Basmeih Русский - Эльмир Кулиев Русский - Аль-Мунтахаб Svenska - Bernström Tajik - Оятӣ Türkçe - Abdulbakî Gölpınarlı Türkçe - Yasar Nuri Öztürk Tatarça - Ногмани тәфсире Українська - Михайло Якубович Urdu - جالندہری Ozbek - Мухаммад Содик Chinese - 穆罕默德马健
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
فَحَقَّ عَلَيْنَا قَوْلُ رَبِّنَآ ۖ إِنَّا لَذَآئِقُونَ
Fahaqqa 'alainaa qawlu Rabbinaaa innaa lazaaa'iqoon
(Dengan keadaan diri kita yang sedemikian) maka tetaplah di atas kita janji seksa (yang dijanjikan) oleh Tuhan kita, bahawa kita semua tentu akan merasai (azab itu).
فَأَغْوَيْنَٰكُمْ إِنَّا كُنَّا غَٰوِينَ
Fa aghwainaakum innaa kunnaa ghaaween
"(Dengan sebab ketentuan yang tersebut) maka kami pun mengajak kamu menjadi sesat, kerana sebenarnya kami adalah orang-orang sesat"
فَإِنَّهُمْ يَوْمَئِذٍۢ فِى ٱلْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ
Fa innahum Yawma'izin fil'azaabi mushtarikoon
Maka sesungguhnya mereka semua pada hari itu, menderita azab bersama.
إِنَّا كَذَٰلِكَ نَفْعَلُ بِٱلْمُجْرِمِينَ
Innaa kazaalika naf'alu bil mujrimeen
Sesungguhnya demikianlah Kami melakukan kepada orang-orang yang berdosa.
إِنَّهُمْ كَانُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ
Innahum kaanooo izaa qeela lahum laaa ilaaha illal laahu yastakbiroon
Sebenarnya mereka dahulu apabila dikatakan kepadanya;" (ketahuilah, bahawa) tiada Tuhan yang sebenar-benarnya melainkan Allah" - mereka bersikap takbur mengingkarinya, -
وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُوٓا۟ ءَالِهَتِنَا لِشَاعِرٍۢ مَّجْنُونٍۭ
Wa yaqooloona a'innaa lataarikooo aalihatinaa lishaa'irim majnoon
Serta mereka berkata: " Patutkah kami mesti meninggalkan tuhan-tuhan yang kami sembah, kerana mendengar ajakan seorang penyair gila?"
بَلْ جَآءَ بِٱلْحَقِّ وَصَدَّقَ ٱلْمُرْسَلِينَ
bal jaaa'a bilhaqqi wa saddaqal mursaleen
(Tidak! Nabi Muhammad bukan penyair dan bukan pula seorang gila) bahkan ia telah membawa kebenaran (tauhid), dan mengesahkan kebenaran (tauhid) yang dibawa oleh Rasul-rasul (yang terdahulu daripadanya).
إِنَّكُمْ لَذَآئِقُوا۟ ٱلْعَذَابِ ٱلْأَلِيمِ
Innakum lazaaa'iqul 'azaabil aleem
Sesungguhnya kamu (wahai orang-orang musyrik) akan merasai azab seksa yang tidak terperi sakitnya.
وَمَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Wa maa tujzawna illaa maa kuntum ta'maloon
Dan kamu tidak dibalas melainkan (dengan balasan yang sepadan) dengan apa yang kamu telah kerjakan;
إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلْمُخْلَصِينَ
Illaa 'ibaadal laahil mukhlaseen
Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik,
أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ رِزْقٌۭ مَّعْلُومٌۭ
Ulaaa'ika lahum rizqum ma'loom
Mereka itu beroleh limpah kurnia yang termaklum,
فَوَٰكِهُ ۖ وَهُم مُّكْرَمُونَ
Fa waakihu wa hum mukramoon
Iaitu buah-buahan (yang lazat), serta mereka mendapat penghormatan,
فِى جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ
Fee jannaatin Na'eem
Di dalam syurga-syurga yang penuh melimpah dengan berjenis-jenis nikmat.
عَلَىٰ سُرُرٍۢ مُّتَقَٰبِلِينَ
'Alaa sururim mutaqaa bileen
Mereka duduk berhadap-hadapan di atas pelamin-pelamin kebesaran;
يُطَافُ عَلَيْهِم بِكَأْسٍۢ مِّن مَّعِينٍۭ
Yutaafu 'alaihim bikaasim mim ma'een
Diedarkan kepada mereka piala yang berisi arak (yang diambil) dari sungainya yang mengalir,
بَيْضَآءَ لَذَّةٍۢ لِّلشَّٰرِبِينَ
Baidaaa'a laz zatil lish shaaribeen
Minuman itu putih bersih, lagi lazat rasanya, bagi orang-orang yang meminumnya,
لَا فِيهَا غَوْلٌۭ وَلَا هُمْ عَنْهَا يُنزَفُونَ
Laa feehaa ghawlunw wa laa hum 'anhaa yunzafoon
Ia tidak mengandungi sesuatu yang membahayakan, dan tidak pula mereka mabuk kerana menikmatinya.
وَعِندَهُمْ قَٰصِرَٰتُ ٱلطَّرْفِ عِينٌۭ
Wa 'indahum qaasiraatut tarfi 'een
Sedang di sisi mereka ada pula bidadari-bidadari yang tidak menumpukan pandangannya melainkan kepada mereka, lagi yang amat indah luas matanya;
كَأَنَّهُنَّ بَيْضٌۭ مَّكْنُونٌۭ
Ka annahunna baidum maknoon
(Putih kekuning-kuningan) seolah-olah mereka telur (burung kasuari) yang tersimpan dengan sebaik-baiknya.
فَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍۢ يَتَسَآءَلُونَ
Fa aqbala ba'duhum 'alaa badiny yatasaaa 'aloon
(Tinggalah penduduk Syurga itu menikmati kesenangan), lalu setengahnya mengadap yang lain, sambil berbincang dan bertanya-tanyaan.
قَالَ قَآئِلٌۭ مِّنْهُمْ إِنِّى كَانَ لِى قَرِينٌۭ
Qaala qaaa'ilum minhum innee kaana lee qareen
Seorang di antaranya berkata: " Sesungguhnya aku (di dunia) dahulu, ada seorang rakan (yang menempelak daku).
يَقُولُ أَءِنَّكَ لَمِنَ ٱلْمُصَدِّقِينَ
Yaqoolu a'innnaka laminal musaddiqeen
"katanya: Adakah engkau juga salah seorang dari golongan yang mengakui benarnya (kebangkitan orang-orang mati pada hari akhirat)?
أَءِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًۭا وَعِظَٰمًا أَءِنَّا لَمَدِينُونَ
'A-izaa mitnaa wa kunnaa turaabanw wa 'izaaman 'ainnaa lamadeenoon
That when we have died and become dust and bones, we will indeed be recompensed?'"
قَالَ هَلْ أَنتُم مُّطَّلِعُونَ
Qaala hal antum muttali'oon
(Setelah menceritakan perihal rakannya itu) ia berkata lagi: " Adakah kamu hendak melihat (keadaan rakanku yang ingkar itu)?"
فَٱطَّلَعَ فَرَءَاهُ فِى سَوَآءِ ٱلْجَحِيمِ
Fattala'a fara aahu fee sawaaa'il Jaheem
Maka ia pun memandang (ke arah neraka), lalu dilihatnya rakannya itu berada ditengah-tengah neraka yang menjulang-julang.
قَالَ تَٱللَّهِ إِن كِدتَّ لَتُرْدِينِ
Qaala tallaahi in kitta laturdeen
Ia pun (menempelaknya dengan) berkata:" Demi Allah! Nyaris-nyaris engkau menceburkan daku dalam kebinasaan.
وَلَوْلَا نِعْمَةُ رَبِّى لَكُنتُ مِنَ ٱلْمُحْضَرِينَ
Wa law laa ni'matu Rabbee lakuntu minal muhdareen
"Dan kalaulah tidak disebabkan nikmat pemberian Tuhanku (dengan hidayah petunjuk), nescaya akan menjadilah daku dari orang-orang yang dibawa hadir (untuk menerima balasan azab) ".
أَفَمَا نَحْنُ بِمَيِّتِينَ
Afamaa nahnu bimaiyiteen
(Kemudian ia berkata kepada rakan-rakanya yang sedang menikmati kesenangan di Syurga bersama): " Bukankah kita (setelah mendapat nikmat-nikmat ini) tidak akan mati lagi, -
إِلَّا مَوْتَتَنَا ٱلْأُولَىٰ وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ
Illa mawtatanal oola wa maa nahnu bimu'azzabeen
"Selain dari kematian kita yang dahulu, dan kita juga tidak akan terkena seksa?"
إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ
Inna haazaa falya'ma lil'aamiloon
Sesungguhnya (nikmat-nikmat kesenangan Syurga) yang demikian, ialah sebenar-benar pendapatan dan kemenangan yang besar.